Apapun yang Terjadi, Itulah yang Terjadi
Tentunya, dan pastinya kita pernah merasa bahwa semua rencana yang telah direncanakan sedemikian rupa diluluh lantakkan oleh semesta yang tak pernah kita kira sebelumnya. Dan ironisnya, apa yang disebut kenyataan itu adalah ilusi yang menyakitkan. Kita berjalan di dunia yang amat nyata adanya, namun kita seakan tak merasakan kehidupan itu — seperti penonton yang terjebak di kursi bioskop, menatap layar hidup yang terus memutar cerita yang tak diinginkan. Pada akhirnya, setelah semua itu terjadi, kita hanya bisa menghela napas dan berusaha untuk melupakannya. Naas, lingkaran belenggu itu sangat tak mudah untuk dipecahkan. Harapan yang selalu menjadi pasak menerjang esok hari kini hanya sebatas menjadi omongan mentah belaka. Semakin lama, semakin meredup, bahkan hampir hilang ditelan bayang-bayang takdir. Entahlah, mungkin memang Tuhan tidak adil, mungkin Tuhan tak menginginkan hidup ini lurus mulu...